Atasi Overtourism, Amsterdam Bakal Larang Kapal Pesiar Berlabuh Mulai 2035,Amsterdam, Belanda, berencana untuk memberlakukan larangan kapal pesiar berlabuh di pelabuhannya mulai tahun 2035 sebagai upaya untuk mengatasi masalah overtourism yang semakin memburuk. Keputusan ini diambil setelah bertahun-tahun perdebatan dan evaluasi dampak negatif kehadiran kapal pesiar yang besar terhadap kota.

Walikota Amsterdam, Femke Halsema, menyatakan bahwa jumlah wisatawan yang terus meningkat, terutama dari kapal pesiar, telah membebani infrastruktur dan lingkungan kota. “Amsterdam telah menjadi destinasi wisata populer, tetapi pertumbuhan wisatawan yang pesat telah melampaui kapasitas kota,” ujarnya. “Kami perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi kualitas hidup warga dan memastikan keberlanjutan kota.”

Larangan ini akan berlaku secara bertahap, dimulai dengan pembatasan jumlah kapal pesiar yang diizinkan berlabuh di Amsterdam setiap tahun. Setelah itu, pada tahun 2035, seluruh kapal pesiar dilarang berlabuh di pelabuhan Amsterdam.

Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam telah mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19, kota ini menerima lebih dari 20 juta pengunjung, dengan sebagian besar wisatawan datang dari kapal pesiar.

Kehadiran wisatawan dalam jumlah besar telah menimbulkan berbagai masalah, termasuk:

  • Beban pada infrastruktur: Jalanan dan transportasi publik menjadi padat, akomodasi penuh, dan fasilitas umum kewalahan.
  • Peningkatan pencemaran: Peningkatan jumlah kendaraan dan aktivitas wisatawan menyebabkan peningkatan polusi udara dan air.
  • Kesenjangan sosial: Peningkatan harga properti dan biaya hidup membuat warga lokal kesulitan untuk tinggal di kota.
  • Kerusakan lingkungan: Keberadaan wisatawan yang banyak dapat merusak lingkungan, terutama di area wisata populer.
  • Kehilangan identitas lokal: Kehadiran wisatawan yang dominan dapat mengikis budaya dan identitas lokal.

Alternatif Destinasi Wisata

Pemerintah Belanda telah menyatakan dukungannya terhadap rencana larangan kapal pesiar di Amsterdam dan mendorong wisatawan untuk menjelajahi destinasi wisata alternatif di Belanda, seperti Rotterdam, Utrecht, dan Groningen.

Rotterdam, sebagai pelabuhan terbesar di Belanda, memiliki infrastruktur yang lebih luas dan dapat menampung kapal pesiar yang lebih besar. Utrecht, kota bersejarah di jantung Belanda, menawarkan pengalaman wisata yang lebih tenang dan berbudaya. Groningen, kota utara yang modern, memiliki banyak atraksi budaya dan alam.

Tantangan dan Reaksi

Larangan kapal pesiar di Amsterdam menghadapi beberapa tantangan, termasuk:

  • Dampak ekonomi: Pelabuhan Amsterdam menghasilkan pendapatan besar dari industri pariwisata kapal pesiar. Larangan ini dapat berdampak negatif pada perekonomian kota.
  • Oppossition dari industri pariwisata: Industri pariwisata kapal pesiar telah menentang larangan ini, dengan alasan bahwa kapal pesiar membawa banyak wisatawan dan pendapatan ke kota.
  • Implementasi: Menerapkan larangan kapal pesiar secara efektif akan membutuhkan koordinasi dan kerjasama yang erat antara pemerintah kota, pemerintah nasional, dan industri pariwisata.

Meskipun menghadapi tantangan, pemerintah Amsterdam yakin bahwa larangan kapal pesiar adalah langkah yang tepat untuk melindungi kota dan memastikan keberlanjutannya.

Reaksi dari masyarakat terhadap rencana ini beragam. Sebagian warga mendukung langkah pemerintah untuk mengatasi overtourism, sementara yang lain khawatir tentang dampak ekonomi yang mungkin ditimbulkan.